Rabu, 25 April 2012

puisi_masih kau dan aku


Masih kau dan aku
Sepercik cahaya menyilaukan mataku
Aku tergagap dari lamunan tak berujung
Detakan jantung yang seakan menggema

Menggaung dalam ruang hampaku
Di putaran ini, Jam masih berdetak
Hanya saja, jarum tlah berputar kearah lainnya
Dan fatamorgana seakan menjadi nyata
Memberatkanku..
Merasuk dalam stiap lorong-lorong tak bernyawa
Rasa ini masih tetap tak bergeming
Dan kau sekan menjelma menjadi debu
Luruh kedalam, sedalam-dalamnya penat
Musnah tersapu asa
Sekali lagi, apa dayaku??
Haruskah rasa ini ku penatkan??
Seluruh jiwaku memberontak
Asa mu bukan asa ku
Dan kepelikan menyeruak kedalamnya
Kebencian tersirat dalam lembar-lembar penuh kata
Semua tak seperti sebelumnya
Tak pernah aku menampik sua ku
Bahkan, aku hanya menghempaskan asa ku
Aku biarkan ia terbang kemana ia ingin
Namun, kau tak melakonkan adegan yang sama sepertiku
Walau tokohnya tak lain
Masih kau dan aku
February ‘11

0 komentar:

Posting Komentar